Sponsors

Wednesday, October 22, 2008

Marta Khristina Tiahahu


(Bahasa Indonesia)


Marta Khristina Tiahahu adalah pahlawan paling muda di Indonesia dewasa ini. Ia lahir tahun 1800 di nusa laut, kepulauan Maluku. Marta Khristina Tiahahu adalah putri dari kapten Paulus. Kapten Paulus adalah seorang pimpinan pasukan Nusa Laut. Pada waktu itu Marta Khristina Tiahahu berusia 17 tahun. Dan bapaknya sedang bertempur melawan Belanda di Saparua. Pertempuran pada itu sangat hebat. Marta Khristina Tiahahu ikut bersama ayahnya.

Sayang sekali, pasukan Belanda dapat menangkap ayahnya. Dan pasukan Belanda menjatuhkan hukuman mati pada tanggal 17 November 1817. Marta Khristina Tiahahu sangat sedih. Darahnya bergelora. Ia sangat benci Belanda.

Setelah kematian ayahnya, Marta Khristina Tiahahu masuk ke hutan bersama pasukannya. Ia ingin melanjutkan perjuangan ayahnya. Saying sekali, pasukan Belanda dapat menangkap Marta Khristina Tiahahu bersaman pasukannya. Kemudian pemerintah Belanda mengirim Marta Khristina Tiahahu ke pulau jawa supaya ia melakukan pekerjaan paksadi perkebunan kopi. Sayang sekali, Marta Khristina Tiahahu sakit di atas kapal. Ia tidak mau makan dan minum. Bahkan ia menolak untuk meminum obat. Jadi Marta Khristina Tiahahu sakit keras. Akhirnya ia wafat. Kemudian orang Belanda di atas kapal mengubur jenazahnya ke dalam laut diantara pulau Buru dan pulau Tiga. Benarlah Marta Khristina Tiahahu adalah seorang Srikandi. Ia mempunyai hati baja untuk mempertahankan ibu pertiwi.
------------------------
Diterjemahkan oleh Siswa-siswi
OXFORD UTOMO English Institute Jakarta
Tingkat Tiga Senior Sore.

Diketik Oleh : Posma Ria. T
Tanggal : 29 September 1989
-----------------------------------------------------------------------------------
MARTA KHRISTINA TIAHAHU
(English)
Marta Khristina Tiahahu is the youngest hero in Indonesia at the present time. She was born in 1800 in Nusa Laut, Maluku island. Marta Khristina Tiahahu was the daughter of captain Paulus. Captain Paulus was a leader of the troops in Nusa Laut. Marta Khristina Tiahahu was 17 years old at the time. And her father fought against the Dutchmen in Saparua. Her battle was very tremendous at the time. Marta Khristina followed her father. She saw the cruelty of the Dutchmen to the people of Indonesia.

Unfortunately, the Dutchmen could seize her father. And the troops of the Dutchmen pronounced the death sentence on November 17th 1817. Marta Khristina Tiahahu was very sad. Her blood was impetuous. She hated the Dutchmen very much.

After her father’s death, Marta Khristina Tiahahu entered the forest with her troops. She wanted to continue her father’s struggle. Unfortunately, the troops of the Dutchmen could seize her troops. Then the government of the Dutchmen sent Marta Khristina to java island. In order that, she did force work in the coffee plantations. Unfortunately, Marta Khristina was sick on board. She didn’t want to eat and drink. Even, she refused to drink medicine. So, Marta Khristina was seriously ill. Finally, she passed away. Then the Dutchmen on the ship buried her dead body into the sea between Buru island and Tiga island. It’s right Marta Khristina Tiahahu is a woman hero. She has the steel heart to stand motherland.
------------------
Translated by the students
of level three of afternoon class
at OXFORD UTOMO English Institute Jakarta.


Typed by : Posma Ria. T
Dated : September 29th, 1989

0 comments:

Followers

 

Collection Of Translation. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com